Wawasan Nasional Indonesia: Latar Belakang Secara Filosofis dan Implementasi Dalam Kehidupan Nasional
Berdasarkan
falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaanya yang serba
terhubung dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan penciptanya.
Kesadaran ini
menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuk mempertahankan eksistensi dan
kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi.
Berdasarkan
kesadaran yang dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia Indonesia memiliki
motivasi antara lain untuk menciptakan suasana damai dan tenteram menuju kebahagiaan
serta menyelenggarakan keteraturan dalam membina hubungan antarsesama.
Dengan demikian,
nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati
sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia. Pancasila juga tercakup dalam
penggalian dan pengembangan wawasan nasional sebagai berikut:
A. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila
Ketuhanan Yang Maha Esa bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka mengembangkan sikap saling menghormati,
memberi kesimpatan dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing, serta tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
dengan cara apa pun kepada orang lain.
Sikap tersebut
mewarnai wawasan nasional yang dianut oleh bangsa Indonesia yang menghendaki
keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasan
dalam menganut dan mengamalkan agama masing-masing.
B. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Dalam sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa Indonesia mengakui, menghargai, dan
memberikan hak dan kebebasan yang sama kepada setiap warganya untuk menerapkan
hak asasi manusia (HAM). Namun kebebasan HAM tersebut tidak mengganggu dan
harus rnenghormati HAM orang lain.
Sikap tersebut
mewarnai wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia
yang memberikan kebebasan dalam mengekspresikan HAM dengan tetap mengingat dan
menghormati hak rang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerja sama.
C. Sila Persatuan Indonesia
Dengan sila
Persatuan Indonesia, bangsa Indonesia lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara. Kepentingan masyarakat yang lebih luas harus lebih diutamakan daripada
kepentingan golongan, suku maupun perorangan. Tetapi kepentingan yang bih besar
tersebut tidak mernatikan atau meniadakan kepentingan golongan, suku bangsa,
maupun perorangan.
Sikap tersebut
mewarnai wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh
bangsa Indonesia yang mengutamakan keutuhan bangsa dan negara dengan tetap
memperhatikan, menghormati, dan menampung kepentingan golongan, suku bangsa
maupun perorangan.
D. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan dan Perwakilan
Dengan sila
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, bangsa Indonesia mengakui bahwa pengambilan
keputusan yang menyangkut kepentingan bersama diusahakan rmelalui musyawarah
untuk mencapai mufakat. Ini berarti tidak tertutupnya kemungkinan dilakukannya
pemungutan suara (voting) dan berarti tidak dilakukannya pemaksaan pendapat
dengan cara apa pun.
Sikap tersebut
mewarnai wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan oleh
bangsa Indonesia yang melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap
menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.
E. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, bangsa Indonesia mengakui dan menghargai warganya untuk mencapai kesejahteraan yang setinggi-tingginya sesuai hasil karya dan usahanya masing masing.
Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Nasional
Penerapan
Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
a. Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
b.
Implementasi dalam kehidupan Ekonomi, adalah
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
c.
Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya,
adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya
dan merupakan karunia sang pencipta.
d. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
Pengertian
Wawasan
Wawasan Nasional
adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi &
interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah
lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.
Wawasan Nusantara pada hakekatnya tidak lain adalah persatuan - kesatuan / keutuhan Nusantara, cara pandang yang selalu utuh menyeluruh / serba Nusantara / mendahulukan kepentingan nasional (nasionalisme) yang sangat diperlukan dan merupakan syarat mutlak untuk mencapai Tujuan Nasional Bangsa Indonesia.
.
Comments
Post a Comment