MAKALAH SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN
TUGAS
SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN
DISUSUN
OLEH :
1
Raden Ruhiyat Dwi K ( 35216920 )
2
Vofi permata sari ( 37216574 )
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2019
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
A. Penulisan Bisnis
Dalam dunia bisnis, persaingan selalu terjadi antara
perusahaan yang satu dengan yang lainnya atau antara seseorang dengan orang
lainnya. Persaingan itu baik dalam bentuk meraih keuntungan maupun dalam meraih
prestasi. Maka dari pada itu perusahaan harus lebih mantap dalam bersaing di
dunia bisnis, agar tidak tertindas oleh pihak yang lain. Oleh karena itu, agar
perusahaan bisa berjalan dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai laporan
perusahaan/ laporan bisnis.
Laporan ini dibuat dengan tujuan
agar lebih mudah dalam menjalankan perusahaan/ bisnis kedepannya, berdasarkan
data dari laporan bisnis yang dibuat. Dengan laporan bisnis yang dibuat juga
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan atau bisnis
yang dijalankan. Karena dengan laporan tersebut seorang manajer telah mempunyai
patokan atau ukuran dalam menjalankan perusahaan dalam bisnis. Maka dari itu
laporan bisnis sangat diperlukan dalam suatu perusahaan untuk bisnis.
Seperti yang dikatakan oleh Riaz
Khadem dan Robert Lorber dalam bukunya yang berjudul “One Page Management
Report”, dikatakan bahwa laporan bisnis adalah satu cara menyampaikan kritik
yang bertujuan membantu manajer perusahaan atau usaha tertentu melihat
titik-titik kurang, atau lebih dalam perusahaan agar bisa terus berkembang.
B. Mewujudkan
kepuasan pelanggan melalui kebutuhan layanan pelanggan
Pemenuhan
kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas sangat ditentukan oleh tingkat
kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang kurang
memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen bahkan hilang karena konsumen
berpindah ke perusahaan yang lain baik dalam bidang penjualan barang maupun
jasa yang lain.
Hal
ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan
yang tidak hanya mampu membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan. Oleh sebab itu perusahaan perlu mengetahui perilaku
pelanggan dalam membeli, mengguankan dan mengevaluasi barang maupun jasa dalam
rangka pemenuhan dan pemuasan kebutuhan.
Setiap
perusahaan memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain
bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa
dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan
yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi
harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan
yang diharapkan oleh pelanggan.
Pada
dasarnya kekuatan perusahaan dalam sistem penjualan tergantung dari bagaimana
meningkatkan kualitas pelayanan baik melalui peningkatan kualitas produk maupun
meningkatkan bagaimana sistem pelayanan terhadap pelanggan.
PEMBAHASAN
A. PENULISAN BISNIS
1. Pengertian
Laporan bisnis adalah suatu
laporan yang bersifat netral, memiliki tujuan yang jelas serta menyajikan fakta
kepada seorang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bisnis tertentu. Laporan
bisnis adalah setiap dokumen faktual yang menyatakan tujuan perusahaan
merupakan sarana manajerial untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi
pada pengambilan keputusan harus bersifat akurat lengkap dan obyektif.
Wayne M. Baty dan William C.
Himstreet dalam bukunya “Business Communications” menyatakan bahwa laporan
bisnis bertujuan untuk menyajikan sebuah informasi dari suatu bagian organisasi
atau dari satu institusi atau lembaga-lembaga lain untuk membantu mengambil
suatu pemecahan masalah.
Menurut Herta A.Murphy dan Herbert
W.H laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral , tidak
memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada
seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
2.
Jenis-Jenis Laporan Bisnis
Laporan bisnis dapat digolongkan
kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek, formalitas, keasliaan, frekuensi,
jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksanaan pertemuan.
Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini :
a.
Berdasarkan Fungsinya
·
Laporan informasi (Information
Report)
Berfungsi untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan
rangkuman, tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi
rekomendasi. Nama lain untuk information report adalah laporan perkembangan
(progress reports), laporan sementara (interim report), dan laporan triwulan
(quarterly report).
·
Laporan analitikal(Analitycal
Report)
Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil kesimpulan
dan memberi rekomendasi(recommendation report), usulan (proposal), atau laporan
justifikasi.
b.
Berdasarkan Subjeknya
Suatu laporan dapat dibedakan
berdasarkan departemen tempat laporan tersebut diperoleh. Sebagai contoh adanya
laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan
pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan
produksi, laporan personalia, laporan statistic, dan laporan-laporan teknik.
c.
Berdasarkan formalitasnya
·
Laporan formal (long reports)
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan mencakup
masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” bervariasi
tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
Laporan formal mencakup tiga bagian penting, yaitu
1.
Body teks: pendahuluan, isi dan penutup
2.
Prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan,
persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif,
daftar isi, dan daftar table
3.
Supplement part: lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah dan
indeks.
·
Laporan informal (short reports)
Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian, sejumlah
laporan informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan
lampiran.
d.
Berdasarkan Keasliannnya
·
Laporan otoritas adalah suatu
laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari komite atau orang
lain.
·
Laporan sukarela adalah suatu
laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
·
Laporan swasta adalah suatu
laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
·
Laporan publik adalah suatu
laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah, termasuk sekolah-sekolah,
rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yang dibiayai oleh negara.
e.
Berdasarkan Frekuensinya
·
Laporan berkala (periodic
reports)
Laporan dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau
tahunan. Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham setiap
jam, laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu, laporan
produksi setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan anggaran tahunan.
·
Laporan khusus (special report)
Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik
(khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
f.
Berdasarkan Jenisnya
·
Laporan Memorandum (periodic
report)
Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek,
dan tanggal.
·
Laporan surat (letter report)
Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat
yang didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan referensi
·
Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan
baris-baris kosong.
·
Laporan formal (formal report)
Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal, laporan formal
sering juga disebut dengan laporan panjang (long report).
g.
Berdasarkan Kegiatan Proyek
Dalam
melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu
·
Laporan pendahuluan (preliminary
reports). Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang diharapkan, dan cara
melakukan pelatihan pegawai.
·
Laporan perkembangan (progress
reports) mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala
·
Laporan akhir (final report)
mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu proyek.
h.
Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
·
Agenda (agenda) adalah suatu
dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan
dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
·
Resolusi (resolation) adalah
laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus suatu
pertemuan.
·
Notulen (minutes) adalah laporan
resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung, mencakup catatan semua hal yang
terjadi dalam pertemuan.
·
Laporan pertemuan (proceedings)
adalah suatu laporan resm, yang cakupan bahasanya luas dan berisi hasil-hasil
pertemuan atau
3.
Persiapan Penulisan Laporan Bisnis
Persiapan
adalah sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu halnya dengan membuat laporan. Adapun persiapan yang harus
dilakukan sebelum menulis laporan bisnis:
1
Definisikan Masalah, Tujuan, dan
Ruang Lingkup
Tahp pertama perencanaan adalah melakukan analisis masalah yang mencakup tujuan
penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan akan membantu dalam
menetapkan masalah, tujuan, ruang lingkup, dan judul suatu laporan.
2
Pertimbangkan Siapa yang akan
Menerima Lporan
Dalam mempersiapkan laporan bisnis, perlu dipertimbangkan berbagai hal yang
berkaitan dengan audiens. Hal ini bertujuan agar laporan bisnis yang ingin
disampaikan kepada audiens dapat mengenai sasarannya.
3
Menentukan Ide atau Gagasan
Dalam tahap ini, tuliskan semua ide yang terlintas secara umum. Kemudian
buatlah laporan berdasarkan rencana kerja yang rinci. Untuk beberapa laporan,
rumuskan hipotesis sebagai dasar untuk menentukan informasi apa yang diperlukan.
4
Mengumpulkan Bahan yang
Diperlukan
Tahap keempat adalah mengumpulkan fakta-fakta yang diperlukan dari
sumber-sumber yang terpercaya. Untuk beberapa laporan mungkin Anda mempunyai
data dalam ingatan Anda. Namun, diperlukan juga mencari data-data tambahan dengan
melakukan penelitian.
5
Menganalisis dan Menafsirkan Data
Untuk laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat.
Namun untuk laporan panjang memerlukan waktu yang berlebih. Berusahalah jujur,
dan tidak menguangi atau menambahkan data yang sudah relevan.
6
Mengorganisasi Data dan
Mempersiapkan Kerangka Akhir
Setelah menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, Anda dapat mengorganisasi
hasil temuan, dan membuat kerangka akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan kerangka,
Anda perlu tahu tubuh laporan dan mempertimbangkan berbagai metode
pengorganisasian dan kerangka.
4.
Bagian Pokok Laporan Bisnis
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, antara
lain :
a.
Pemberi kuasa adlah orang yang
meminta laporan.
b.
Layout atau rencana presentasi
menceritakan pada pembaca apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis.
c.
Masalah biasanya didefisinikan
pada awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis
dinyatakan.
d.
Maksud penulisan laporan bisnis
harus tampak dalam bagian pendahuluan. Elmen tersebut merupakan hal yang sangat
penting dalam suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa antara lain :
tujuan, misi, strategi , atau sasaran.
e.
Ruang lingkup berkaitan dengan
cukup luas cangkupan atau batas suatu pokok bahasa untuk sebuah laporan bisnis.
f.
Meteologi menacu pada metode
pengumpulan informasi. Dapat memperoleh data dengan membaca bahan-bahan
diperpustakaan atau melakukan wawan, survei, atau eksperimen.
g.
Sumber-sumber primer atau skunder
meliputi antara lain : publikasi ( majalah, jurnal, surat kabar), catatan
perusahaan, catatan memo, dan sebagainya. Jika anda menulis laporan tentang
penglaman bisnis anda sendiri, pernyataan yang anda tulis dalam suatu laporan
bisnis merupakan sumber.
h.
Latar belakang dari situasi yang
sedang diteliti kadang kita dimasukkan, jika pembaca perlu latar belakang
informasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang jelas
terhadap suatu pokok bahasan.
i.
Definisi istilah perlu
dicantumkan jika anda menggunakan istilah yang memiliki beberapa tafsiran. Anda
harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang anda maksudkan.
j.
Keterbatasan seperti dalam hal
dana, waktu, sistem peneliti, atau data yang tersedia. Seseorang penulis tidak
perlu malu-malu untuk menyebutkan beberapa keterbatasan yang ada sebelum
melakukan penelitian lebih lanjut.
k.
Rekomendasi menjelaskan tentang
keputusan yang perlu dilaprkan didalam suatu laporan bisnis, misal keputusan
antara pembeli mesin baru atau mesin setengah pakai.. karena pembaca membaca
secara rinci dalam laporan, ia tahu bagaimana fakta yang ada berpengaruh
terhadap keputusan yang diambil.
Untuk lapran singkat, bebrapa unsur
tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan atau tanpa
judul “Pendahuluan”. Bahakan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat
dihilangkan, bila setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
Teks
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi teks. Dalam bagian ini,
membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Disamping itu,
bagian ini dapat membantu mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan
laporan bisnis yang baik harus mencangkup temuan fakta yang penting dan relevan
serta membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dengan maksud penulisan
laporan bisnis.
Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil
kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpulan harus didasarkan
pada isi teksnya dan tidak memasukan bahan-bahan yang baru , yang sama sekali
belum dibhas dalam bagian pembahasan. Pada bagian penutup, laporan informasi
disebut rangkuman dan laporan analitikal disebut kesimpulan, rekomendasi, atau
kesimpulan dan rekomendasi. Bagian penutup sendiri diberi judul rencana
tindakan atau proposisi.
a.
Rangkuman
Rangkuman berisi ringkasa pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya
berisi butir-butir yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan
kerugian.
b.
Kesimpulan
Kesimpulan berisi evaluasi fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukan pendapat
pribadi penulis.
c.
Rekomendasi
Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan
yang telah dibuat.
d.
Rencana Tindakan
Rencana tindakan merupakan pernyataan terkahir yang mencankup waktu pelaksana
program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap program/proyek yang akan dilaksanakan.
e.
Proporsisi
Istilah proporsisi belakangan ini digunakan dalam dunia akademis atau jurnal
sebagai suatu pertanyaan yang tegas, yaitu tuntutan yang didasarkan pada suatu
laporan atau artikel.
5.
Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
Bentuk
penyusunan laporan mempunyai daya tarik tertentu yang akan mempengaruhi
pembaca .
1
Cara menyusun Tubuh Laporan
Bisnis
Ada dua cara yang digunakan untuk menyusun tubuh laporan bisnis, yaitu cara
deduktif (langsung) dan induktif (tak langsung). Kebanykan laporan bisnis
disusun secara deduktif karena pembaca ingin tahu terlebih dahulu lebih dini
mengenai kesimpulan dan rekomendasi laporan bisnis.
a.
Cara deduktif
Dalam suatu laporan panjang, pembaca biasanya lebih suka menggunkan cara
deduktif karena memberikan kepada pembacanya suatu gambaran yang cepat sebelum
mereka mengetahui secara lebih rinci. Secara umum, anda dapat menggunkan cara
deduktif jika pembaca anda memiliki karakterisitik sebagai berikut.
·
Esekutif yang sibuk.
·
Lebih suka untuk menentukan
sesuatu dengan segera.
·
Ingin mengetahui good news atau
informasi netral.
·
Ingin menganalisis data lebih
baik dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan
pada awal lapran.
·
Ingin mengetahui pandangan
menulis dengan segera.
·
Lebih menyukai laporan yang disusun
dengan cara deduktif.
b.
Cara induktif
Menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide pokok, kesimpulan atau rekomendasi
dikemukakan. Dan menyajikan fakta-fakta seta bahan-bahan pendukung lainnya,
sebelum sampai pada bagian kesimpulan atau rekomendasi.
Dapat menggunakan cara induktif jika pembaca anda memiliki kaarkaterisitik
sebagai berikut.
·
Ingin mengetahui penjelasan
secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan
rekomendasinya.
·
Ingin mengetahui kesimpulan yang
kurang menyenangkan ( bad news).
·
Mungkin merasa kesimpulannya
tidak bisa dan dapat menerimannya.
·
Perlu membaca keseluruhan
laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.
·
Lebih menyukai laporan disusun
dengan cara induktif.
·
Cara menyusun Teks Laporan Bisnis
Salah
satu tugas paling rumit dalam mebuat laporan bisnis adalah memutuskan cara
terbaik untuk menyusun fakta –fakta yang tersedia sehingga terbentuk bagian
teks laporan bisnis. Dapat mengembangkan tek dengan cara-cara berikut.
a.
Membuat Topik-topik atau kriteria
Merupakan hal yang umum dalam mebuat suatu laporan. Judul utama mungkin
menggunkan kriteria standar, faktor-faktor pemecahan masalah, manfaat, atau
karakterisitik. Apabila tujuan laporan adalah untuk menentukan apakah suatu
perusahaan harus membeli, memproduksi sendir, atau menyewa dari perusahaan
lain, keputusan pertama adalah bagiaman mennetukan kriteria paling penting.
b.
Menyusun urutan suatu peristiwa
atau kejadian-kejadian
Pembuatan agenda, program konvensi, dan laporan perkembangan dapat menggunakan
aturan secara kronologis. Periode waktu, seperti tanggal, bulan, atau tahun,
jam, dan musim akan sesuai dengan pppokok pembahsan.
c.
Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat
Bermafaat untuk mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah mereka di rumah,
pabrik, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional dengan cabang-cabangnya
yang tersebar secara geografis ke berbagia penjuru dunia.
d.
Menjelaskan suatu Proses Prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis Metode ini
menelusiuri tahpan-tahapan, katakanlah suatu tahap kebijakan-kebijakan, operasi
mesiin , tahapan prosedur melakukan tabungan atau penarikan simpanan.
e.
Menyusun Urutan Tingkat
Pentingnya secara Alfabet
Pada urutan pertama menunjukkan ide-ide , kejadian-kejadian atau topik yang
paling penting, selanjutnya baru yang kurang penting, atau tidak penting.
f.
Menyusun urutan Tingkat
Formalitas
Cara menjadikan hal-hal yang paling sederhana atau familier kemudian meningkat
ke yang lebih kompleks atau yang kurang familier. Hal ini disebabkan oleh
adanya kecendrungan. Anda akan lebih mudah memahami hal-hal yang sudah
diketahui sebelumnya dari pada yang tidak atau belum diketahui.
g.
Menyusun Sumber-sumber yang
Digunakan
Metode ini kurang diminati, kecuali Anda yakin bahwa pembaca sangat tertarik
terhadap sumber informasinya. Anda dapat menggunakan cara ini jika, misalnya,
anda melaporkan seorang ahli yang berpidato di gedung pertemuan pada perusahaan
anda dan anda diminta untuk hadir.
h.
Pemecahan Masalah
Cara yang populer ini membahas masalah terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan
cara pemecahan masalahnya. Cara ini umum digunakan untuk mengorganisasi suatu
presentasi yang bersifat persuasi.
3
Metode Kerangka
Sebelum menulis laporan, kerangka membantu untuk melihat hubungan di antara
topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan keseluruhan dalam
suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih.
a.
Jenis-jenis Judul
Dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan ke dalam 4 judul
judul topik, judul kalimat lengkap, judul kalimat imperatif, dan judul varian.
Judul topik merupakan judul yang paling familier atau umum. Judul itu terdiri
atas kata tunggal, beberapa kata, frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu
mencangkup subjek dan predikat. Judul kalimat imperatif dimulai dengan suatu
kata kerja dan tidak memiliki subjek. Judul varian biasanya dimulai dengan
participel.
b.
Format Kerangka
Kerangka singkat/pendek, yaitu hanya tiga atau empat judul dan subjudul.
Sedangkan untuk kerangka panjang, dapat menggunakan salah satu dari ketiga cara
yang tersedia.
Bila menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan 5 hal, yaitu :
·
Tempat ide-ide yang paling
penting pada tingkat tertinggi, lalu pertimbangkan panjang laporan, subjek, dan
pembaca.
·
Sedapat mungkin cobalah untuk
menjaga keseimbangan masing-masing bagian.
·
Jika anda membagi suatu topik
paling tidak anda mempunyai dua subjudul.
·
Gunakan pertimbangan dengan baik,
jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit untuk subjudul.
·
Tidak pernah menggunakan judul
laporan sebagai bagian judul.
c.
Pararelisme dalam Judul
Semua judul harus pararel, artinya mempunyai tingkat yang sama dalam setiap
bagian kernagka. Ini berarti bahwa judul harus mempunyai bentuk gramatikal yang
sama, seperti semua merupakan kata benda, frase, atau kalimat.
B. Mewujudkan kepuasan pelanggan melalui
kebutuhan layanan pelanggan
1. Pengertian
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana manfaat sebuah
produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan.
Kotler mengatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan antara kinerja produk yang ia rasakan dengan harapannya.
Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon terhadap evaluasi
ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan
kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaian Tse dan Wilson dalam
Nasution, Oliver dalam Peter dan Olson menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan adalah rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi yang
mengelilingi harapan tidak cocok dan dilipatgandakan oleh perasaan perasaan
yang terbentuk mengenai pengalaman pengkonsumsian. Westbrook & Reilly dalam
Tjiptono, mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan respon emosional
terhadap pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa yang dibeli. Gaspers
dalam Nasution, mengatakan bahwa kepuasan pelanggan sangat bergantung kepada
persepsi dan harapan pelanggan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
dan harapan pelanggan antara lain :
a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan
hal-hal yang dirasakan pelanggan ketika sedang mencoba melakukan transaksi
dengan produsen produk.
b. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari
perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
c. Pengalaman dari teman-teman
2. Peningkatan
Kualitas Pelayanan Sebagai Upaya Kepuasan Pelanggan
Keberhasilan perusahaan dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan
service quality yang telah dikembangkan oleh Parasuraman, Berry dan Zenthaml. Service
Quality adalah seberapa jauh perbedaan antara harapan dan kenyataan para
pelanggan atas layanan yang mereka terima. Service Quality dapat diketahui
dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima dengan layanan
sesungguhnya yang mereka harapkan.
Kualitas pelayanan menjadi hal
utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan, yang melibatkan seluruh sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Definisi mutu jasa berpusat pada pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckof dalam
Wisnalmawati kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Apabila jasa yang diterima sesuai dengan yang
diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika
jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa
dipersepsikan ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada
yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk.
Mengacu pada pengertian kualitas
layanan tersebut maka konsep kualitas layanan adalah suatu daya tanggap dan
realitas dari jasa yang diberikan perusahaan. Kualitas pelayanan harus dimulai
dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan Kotler, dalam
Wisnalmawati. Hal ini berarti bahwa kualitas yang baik bukanlah berdasarkan
persepsi penyediaan jasa, melainkan berdasarkan persepsi pelanggan. Kualitas
layanan mengacu pada penilaian-penilaian pelanggan tentang inti pelayanan,
yaitu si pemberi pelayanan itu sendiri atau keseluruhan organisasi pelayanan,
sebagian besar masyarakat sekarang mulai menampakkan tuntutan terhadap
pelayanan prima, mereka bukan lagi sekedar membutuhkan produk yang bermutu
tetapi mereka lebih senang menikmati kenyamanan pelayanan dalam Nanang Tasunar.
Oleh karena itu dalam merumuskan strategi dan program pelayanan, organisasi
harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dan sangat memperhatikan dimensi
kualitasnya.
Dimensi dalam upaya meningkatkan
kepuasan pelanggan Sunarto mengidentifikasikan tujuh dimensi dasar dari
kualitas yaitu:
a. Kinerja
Yaitu tingkat absolut kinerja barang atau jasa pada
atribut kunci yang diidentifikasi para pelanggan.
b. Interaksi Pegawai
Yaitu seperti keramahan, sikap hormat, dan empati
ditunjukkan oleh masyarakat yang memberikan jasa atau barang.
c. Keandalan
Yaitu konsistensi kinerja barang, jasa dan toko.
d. Daya Tahan
Yaitu rentan kehidupan produk dan kekuatan umum.
e. Ketepatan Waktu dan Kenyaman
Yaitu seberapa cepat produk diserahkan atau
diperbaiki, seberapa cepat produk
infomasi atau jasa diberikan.
f. Estetika
Yaitu lebih pada penampilan fisik barang atau toko
dan daya tarik penyajian jasa.
g. Kesadaran akan Merek
Yaitu dampak positif atau negatif tambahan atas
kualitas yang tampak, yang mengenal merek atau nama toko atas evaluasi
pelanggan.
Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut
Parasuraman dalam Lupiyoadi, yaitu:
a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan
perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang
dimaksud bahwa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan
dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang
diberikan.
b. Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan
perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.
c. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan
untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan,
dengan penyampaian informasi yang jelas.
d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu
pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari
beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi
dan sopan santun.
e. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus
mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk atau
jasa sampai pendistribusian yang tepat.
Garvin dalam Tjiptono dan Chandra mengembangkan delapan
dimensi kualitas, yaitu:
a. Kinerja (performance) yaitu mengenai karakteristik
operasi pokok dari produk inti. Misalnya bentuk dan kemasan yang bagus akan
lebih menarik pelanggan.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features),
yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
c. Kehandalan (reability), yaitu kemungkinan kecil akan
mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to
specifications). Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Seperti halnya produk atau
jasa yang diterima pelanggan harus sesuai bentuk sampai jenisnya dengan
kesepakatan bersama.
e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa
lama produk tersebut dapat terus
digunakan. Biasanya pelanggan akan merasa puas bila produk yang dibeli tidak
pernah rusak.
f. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca
indera. Misalnya kemasan produk dengan warna-warna cerah, kondisi gedung dan
lain sebagainya.
h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality),
yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Sebagai contoh merek yang lebih dikenal masyarakat (brand image) akan lebih
dipercaya dari pada merek yang masih baru dan belum dikenal.
Untuk mengukur tingakat kepuasan pelanggan, Kotler, berpendapat ada empat metode yang
bisa digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
1
Sistem keluhan
dan saran
Perusahaan yang
memberikan kesempatan penuh bagi pelanggannya untuk menyampaikan pendapat atau
bahkan keluhan merupakan perusahaan yang berorientasi pada pelanggan (costumer
oriented).
2
Survei kepuasan
pelanggan
Sesekali perusahaan
perlu melakukan survei kepuasan pelanggan terhadap kualitas jasa atau produk
perusahaan tersebut. Survei ini dapat
dilakukan dengan penyebaran kuesioner oleh karyawan perusahaan kepada para
pelanggan. Melalui survei tersebut, perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan
kelebihan produk atau jasa perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dapat
melakukan perbaikan pada hal yang dianggap kurang oleh pelanggan.
3
Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan
dengan mempekerjakan beberapa orang perusahaan (ghost shopper) untuk bersikap
sebagai pelanggan di perusahaan pesaing, dengan tujuan para ghost shopper
tersebut dapat mengetahui kualitas pelayanan perusahaan pesaing sehingga dapat
dijadikan sebagai koreksi terhadap kualitas pelayanan perusahaan itu sendiri.
4
Analisa
pelanggan yang hilang Metode ini dilakukan perusahaan dengan cara menghubungi
kembali pelanggannya yang telah lama tidak berkunjung atau melakukan pembelian
lagi di perusahaan tersebut karena telah berpindah ke perusahaan pesaing.
Selain itu, perusahaan dapat menanyakan sebab-sebab berpindahnya pelanggan ke
perusahaan pesaing.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan
beberapa manfaat, diantaranya adalah hubungan antara lembaga atau perusahaan
dan pelanggan jadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang
dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut
ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan, reputasi perusahaan menjadi baik
dimata pelanggan, dan laba yang diperoleh menjadi meningkat.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJANG
KEPUASAN PELANGGAN
Lembaga pendidikan sebagian orang
menganggap sebagai lembaga social, dan ada juga menganggap sebagai lembaga yang
memberikan pelayanan jasa, sehingga lembaga pendidikan memiliki pelanggan yang
jelas yang menerima dan merasakan secara langsung pelayanan yaitu siswa dan
orang tua. Menurut Rangkuti menyebutkan bahwa jasa merupakan pemberian suatu
kinerja atau tindakan tak kasat mata dari suatu pihak ke pihak lain. Dari
pemahaman ini dapat menjadi pijakan dalam menentukan factor yang menunjang
terciptanya kepuasan pelanggan, antara lain
1
Wujud Fisik
(Tangiable)
Karena
suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak bisa diraba
maka aspek wujud fisik menjadi penting sebagai ukuran dari pelayanan. Pelanggan akan menggunakan indera
penglihatan untuk menilai suatu kulitas pelayanan. Menurut Zeithaml. et al.
Aviliani dan Wilfridus, wujud fisik (tangible) adalah kebutuhan pelanggan yang
berfokus pada fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan, tersedia tempat
parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan,
sarana komunikasi serta penampilan karyawan.
Bukti
fisik yang baik akan mempengaruhi persepsi pelanggan. Pada saat yang bersamaan
aspek ini juga merupakan salah satu sumber yang mempengaruhi harapan pelanggan.
Karena dengan bukti fisik yang baik maka harapan pelanggan menjadi lebih
tinggi. Oleh karena itu merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk
mengetahui seberapa jauh aspek wujud fisik yang paling tepat, yaitu masih
memberikan impresi positif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan tetapi tidak
menyebabkan harapan pelanggan yang terlalu tinggi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan dan memberikan kepuasan kepada pelanggan. Atribut-atribut
yang ada dalam dimensi ini adalah:
·
Peralatan yang
modern
·
Fasilitas yang
menarik
Hubungan wujud fisik dengan
kepuasan pelanggan adalah wujud fisik mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik
persepsi pelanggan terhadap wujud fisik maka kepuasan pelanggan juga akan
semakin tinggi. Dan jika persepsi pelanggan terhadap wujud fisik buruk maka
kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah.
2
Reliability
Menurut parasuraman,
dkk. dalam Lupiyoadi dan Hamdani berpendapat kehandalan (reliability) yaitu
kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seusai dengan apa yang
dijanjikan secara akurat dan terpercaya.[17] Kinerja harus sesuai dengan
harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
Pemenuhan janji dalam pelayanan akan mencerminkan kredibilitas perusahaan.
Menurut Zeithaml. et al. Aviliani dan Wilfridus kehandalan (reliability) adalah
pemenuhan janji pelayanan segera dan memuaskan dari perusahaan.[18] Atribut –
atribut yang berada dalam dimensi ini antara lain adalah Parasuraman dalam
Ramdan.
·
Memberikan
pelayanan sesuai janji
·
Pertanggungjawaban
tentang penanganan pelanggan akan masalah pelayanan.
·
Memberikan
pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada pelanggan, dan tidak
membedakannya satu dengan yang lainnya.
·
Memberikan pelayanan
tepat waktu.
·
Memberikan
informasi kepada pelanggan tentang kapan pelayanan yang dijanjikan akan
direalisasikan.
Hubungan kehandalan dengan kepuasan pelanggan adalah
kehandalan mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap
kehandalan perusahaan maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Dan
jika persepsi pelanggan terhadap kehandalan buruk maka kepuasan pelanggan juga
akan semakin rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan menyebutkan bahwa
variable compliance, assurance, tangibles, reliability, responsiveness, empathy
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
3
Daya Tanggap
(Responsiveness)
Yaitu respon atau
kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat
dan tangap, yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan,
kecepatan karyawan dalam menangani transaksi serta penanganan keluhan
pelanggan. Menurut Parasuraman. Dkk. lupiyoadi & Hamdani daya tanggap
(responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan
yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi
yang jelas. Dan membiarkan pelanggan menunggu merupakan persepsi yang negative
dalam kualitas pelayanan.
Berdasarkan banyak
studi yang dilakukan, ada satu hal yang sering membuat pelangan kecewa, yaitu
pelanggan sering diping – pong saat membutuhkan informasi. Dari staf yang satu
dioper kestaf yang lain kemudian staf yang lain tidak mengetahui atau menjawab
hal apa yang diinginkan oleh pelanggan. Sunguh pelayanan yang tidak tanggap dan
pasti akan membuat pelanggan merasa tidak puas. Daya tanggap / ketanggapan yang
diberikan oleh perusahaan dengan baik akan meningkatkan kepuasan yang dirasakan
oleh pelanggan. Sedangkan atribut - atribut yang ada dalam dimensi ini adalah:
·
Memberikan
palayanan yang cepat.
·
Kerelaan untuk
membantu / menolong pelanggan.
·
Siap dan tanggap
untuk menangani respon permintaan dari para pelanggan.
Hubungan daya tanggap dengan kepuasan pelanggan
adalah daya tanggap mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap
daya tanggap perusahaan maka kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi. Dan
jika persepsi pelanggan terhadap daya tanggap buruk maka kepuasan pelanggan
juga akan semakin rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2006)
menyebutkan bahwa variable compliance, assurance, tangibles, reliability,
responsiveness, empathy berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
4
Assurance
Kotler mendefinisikan
keyakinan ( assurance ) adalah pengetahuan terhadap produk secara tepat,
kesopansantunan karyawan dalam memberi pelayanan, ketrampilan dalam memberikan
informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dan kemampuan dalam menanamkan
kepercayaan dan keyakinan pelanggan terhadap perusahaan. Menurut Parasuraman.
Dkk. yaitu meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuannya terhadap produk
secara tepat, keramahtamahan, perhatian dan kesopanan, ketrampilan dalam
memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dalam memanfaatkan
jasa yang ditawarkan dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari
bahaya, resiko atau pun keraguan. Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan
para pegawai perusahaan dapat menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan.[20] Atribut-atribut yang
ada dalam dimensi ini adalah:
·
Karyawan yang
memberi jaminan berupa kepercayaan diri kepada pelanggan
·
Membuat
pelanggan merasa aman saat menggunakan jasa pelayanan perusahaan
·
Karyawan yang
sopan
·
Karyawan yang
memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menjawab pertanyaan dari
pelanggan
Jaminan (assurancce) yang mencakup pengetahuan dan
ketrampilan para guru karyawan lembaga pendidikan dalam melayani kebutuhan
pelanggan, etika para pegawai, dan jaminan keamanan dari perusahaan atas
pelanggan saat berkunjung ke objek pariwisata. Adanya jaminan keamanan dari
suatu perusahaan akan membuat pelanggan merasa aman dan tanpa ada rasa
ragu-ragu untuk melakukan rekreasi, disamping itu jaminan dari suatu perusahaan
pariwisata akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan karena apa yang diinginkan
pelanggan dapat dipenuhi oleh perusahaan yaitu dengan pengetahuan dan ketrampilan
dari pegawai objek wisata tersebut. Kesopanan dan keramahan dari pegawai objek
wisata akan membuat pelanggan merasa dihargai sehingga mereka puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Hubungan jaminan dengan kepuasan
pelanggan adalah jaminan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik
persepsi pelanggan terhadap jaminan yang diberikan oleh perusahaan maka
kepuasan pelanggan juga akan semakin tinggi.
5
Emphaty
Menurut Parasuraman.
Dkk. dalam Lupiyoadi dan Hamdani, empati (emphaty) yaitu perhatian dengan
memberikan sikap yang tulus dan berifat individual atau pribadi yang diberikan
perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,
kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha perusahaan
untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan.[21] Dimana suatu perusahaan
diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami
kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang
nyaman bagi pelanggan. Dari pengertian
dia atas dapat disimpulkan kepedulian yaitu perhatian khusus atau individu
terhadap segala kebutuhan dan keluhan pelanggan, dan adanya komunikasi yang
baik antara pegawai objek wisata dengan pelanggan. Dengan adanya perhatian
khusus dan komunikasi yang baik dari pegawai suatu objek wisata atas pelanggan
akan berpengaruh juga pada kepuasan pelanggan, karena pelanggan akan merasa
diperhatikan oleh perusahaan yaitu apa yang dibutuhkan dan dikeluhkannya
ditanggapi secara baik oleh pihak perusahaan. Atribut-atribut yang ada dalam
dimensi ini adalah:
·
Memberikan
perhatian individu kepada pelanggan
·
Karyawan yang
mengerti keinginan dari para pelanggannya
Hubungan kepedulian dengan kepuasan pelanggan adalah
kepedulian mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan. Semakin baik persepsi pelanggan terhadap
kepedulian yang diberikan oleh perusahaan maka kepuasan pelanggan juga akan
semakin tinggi. Dan jika persepsi pelanggan terhadap kepedulian yang diberikan
oleh perusahaan buruk maka kepuasan pelanggan juga akan semakin rendah.
KESIMPULAN
A.
Penulisan Bisnis
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut
1
Laporan bisnis
merupakan hal yang paling penting yang digunakan dalam suatu perusahaan.
2
Laporan bisnis
bertujuan untuk membantu manajer perusahaan atau usaha tertentu melihat
titik-titik kurang, atau lebih dalam perusahaan agar bisa terus berkembang.
3
Pada laporan
bisnis bagian-bagian yang tercantum di dalamnya: pendahuluan, isi laporan, dan
penutup.
Saran
Saran dari penulis adalah agar pada saat membuat laporan bisnis, harus lebih
teliti lagi dan harus sesuai dengan kebenarannya. Karena jika ada satu saja
dalam penulisan laporan bisnis itu salah, maka dalam pengambilan keputusan oleh
manajer juga akan salah.
B.
Mewujudkan
kepuasan pelanggan melalui kebutuhan layanan pelanggan
1
Kepuasan
pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan dengan
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan. Apabila
hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas
bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan
puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
2
Dimensi dalam
upaya meningkatkan kepuasan yaitu:
·
Kinerja
·
Interaksi
Pegawai
·
Keandalan
·
Daya Tahan
·
Ketepatan Waktu
dan Kenyaman
·
Estetika
·
Kesadaran akan
Merek
3
Faktor-faktor
yang menunjang terciptanya kepuasan pelanggan, antara lain
·
Wujud Fisik
(Tangiable)
·
Reliability
·
Daya Tanggap
(Responsiveness)
·
Assurance
·
Emphaty
DAFTAR PUSTAKA
http://menzour.blogspot.com/2016/11/makalah-kepuasan-pelanggan-mmt.html
https://pipitmuftyblog.wordpress.com/2017/06/08/makalah-komunikasi-bisnis-penulisan-laporan-bisnis/
Comments
Post a Comment